Mengapa Bubur Asyura Menjadi Hidangan Khas Menu Buka Puasa Ke 10 Bulan Muharram? Simak Sejarah Lengkapnya

9 Agustus 2022, 18:00 WIB
Sejarah Awal Bubur Asyura /Tangkapan layar YouTube.com/Domo Bramantyo/

KABAR MESUJI – Bubur Asyura merupakan salah satu makanan khas Melayu kepulauan Riau. Bubur Asyura ini biasanya akan disajikan tepat pada hari Asyura atau 10 Muharram saja.

Bubur Asyura ini disajikan waktu santap buka puasa 10 Muharram. Karena tanggal 10 Muharram ini umat Islam disunahkan berpuasa.

Sekarang tradisi membuat bubur Asyura sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang masyarakatnya melaksanakan puasa 10 Muharram.

Baca Juga: Inilah Hari Pelaksanaan Puasa Sunah Muharram Pada Bulan Agustus 2022 Kelender Islam

Adapun rasa dari bubur Asyura ini sanagt berbeda-beda, mengingat bahan yang dipakai di wilayahnya juga beragam.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Tentang Hikmah Puasa Asyura

Namun, bahan terbuatnya bubur Asyura ini dari umbi-umbian yang memberikan cita rasa yang manis. Tetapi ada pula yang justru didominasi rasa gurih karena berbahan rempah-rempah dan daging.

Baca Juga: Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Pada Bulan Muharram

Mengapa harus menggunakan bubur Asyura? Hal ini ada filosofinya, apa? Sebagai rasa syukur manusia atas keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT selama ini.

Sejarah Asal Muasal Bubur Asyura atau Suro

Menurut sejarahnya, bubur Asyura ini ternyata sudah ada sejak zamannya Nabi Nuh. Ucapan rasa Syukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT pada waktu itu di bulan Muharram.

Kemudian beliau menghampiri (mereka) dan berkata: “(ambillah) kacang fuul (semacam kedelai) ini sekepal, dan ‘adas (biji-bijian) ini sekepal, dan ini dengan beras, dan ini dengan gandung, dan ini dengan jelai (sejenis tumbuhan yang bijinya/buahnya keras dibuat tasbih)”.

Baca Juga: Nuansa Mistis Terjadi Saat Hujan Meteor Bertepatan Pada Malam 1 Suro 29 Juli 2022

Dengan begitu, kemudian Nabi Nuh berkata: “masaklah semua itu oleh kalian! Niscaya kalian akan senang dalam keadaan selamat.”

Dari peristiwa tersebut, dijadikan inspirasi saat kebiasaan menjelang Asyura, dan kaum muslimin terbiasa untuk memasak biji-bijian, serta peristiwa tersebut merupakan kejadian memasak pertama kali di muka bumi, setelah kejadian topan.***

Editor: Ani Fatma Sari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler