Network
KABAR MESUJI - Pernahkah kamu mendengar atau mengetahui ada seorang muslim yang berganti nama ? kalau dalam Islam boleh tidak ya?. Ternyata ada seseorang yang juga pernah bertanya mengenai hal tersebut kepada Ustadz Adi Hidayat lho…
Bagaimana jawaban ustadz Adi Hidayat tentang hukum mengganti nama dalam Islam? simak pada penjelasan di bawah ini ya….
Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa nama merupakan bagian dari doa. Maka dari itu, hendaknya seseorang diberikan nama yang baik dengan harapan dapat memiliki perilaku yang baik sesuai dengan arti dari nama yang diberikan.
Selain itu, doa merupakan bagian dari ibadah. Sehingga memberikan nama juga merupakan bagian dari ibadah. Maka, perlu kehati-hatian dalam memberikan nama, jangan sampai memberikan nama yang ternyata diharamkan dalam Islam.
Memang ada ? ada dong …
Islam sendiri sudah menjelaskan mengenai tata cara pemberian nama. Islam mengatur bahwa bahwa terdapat nama yang haram untuk digunakan diantaranya adalah nama-nama yang memiliki nilai kemusyrikan seperti Abdus Syam yang berarti hambanya matahari dan nama-nama setan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa terdapat juga larangan atau bersifat makruh hukumnya jika memberikan nama yang dapat merendahkan martabat dalam kehidupan atau nama yang artinya dapat menghambat takdir. Maka dari itu, kita perlu berhati-hati dalam memberikan nama.
Lantas, bagaimanakah hukum mengganti nama lahir dalam Islam ? begini jawaban ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, Nabi saw. pernah mengganti nama salah seorang sahabat menjadi Abdullah bin Amr bin Ash dari nama aslinya yaitu Al-‘Ash yang berarti orang yang bermaksiat.
