Ada kecaman di mana-mana terhadap 'bola kecil neraka' dan surat protes dari pers.
Pada tahun 1980-an, perusahaan baru memproduksi versi chintzy, atau latto-latto dengan material berbeda yang dianggap lebih aman dimainkan oleh berbagai kalangan.
Dua bola pada lotto-lotto diubah menjadi bahan plastik yang keras dan padat dengan permukaan halus.
Selain itu, clackers balls toys dilengkapi tali dari nilon dan sebuah cincin sehingga memungkinkan akselerasi yang dihasilkannya lebih cepat.
Baca Juga: Canggih Bro! New Honda BeAT 150 cc Sudah Terkoneksi ke HandPhone
Sejarah Latto-latto di Indonesia
Latto-latto pertama kali masuk ke Indonesia lewat Makassar pada era 1970-an.
Mainan ini kemudian menyebar ke Pulau Jawa dan menjadi tren di kalangan anak-anak.
Meski terkadang eksistensinya meredup, namun latto-latto tetap ramai digandrungi hingga tahun 2002-2003.
Latto-latto juga marak dimainkan di beberapa daerah, seperti Maluku, Lombok, dan Pulau Kalimantan.
Permainan latto-latto marak dilombakan di Sulawesi Selatan seperti di Bulukumba, Palopo, Soppeng, Sinjai, Pinrang, Jeneponto, Bone, Makassar, dan daerah lainnya.