Apa Keutamaan Puasa Arafah dalam Islam? Begini Pandangan Ulama

- 11 Juni 2024, 11:48 WIB
Apa Keutamaan Puasa Arafah dalam Islam? Begini Pandangan Ulama
Apa Keutamaan Puasa Arafah dalam Islam? Begini Pandangan Ulama /ist

KABARMESUJI.COM - Bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah memiliki keistimewaan yang sering kali dilupakan setelah bulan Ramadan dan Muharam.

Rasulullah Muhammad Salallahu'alaihi wassalam menganjurkan umat Islam untuk meningkatkan amalan puasa di bulan ini.

Salah satu bentuk amalan puasa yang dianjurkan adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai puasa Arafah, dilakukan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Puasa Arafah untuk tahun 2024 jatuh pada tanggal 16 Juni, berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia dan sidang isbat Kementerian Agama pada tanggal 7 Juni 2024. Hal ini karena tanggal 17 Juni merupakan Hari Raya Qurban.

Baca Juga: Cara Menyegarkan Mulut Saat Puasa Ala Dr Zaidul Akbar

Keutamaan dari puasa Arafah seharusnya tidak diabaikan oleh seorang Muslim yang beriman. Puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Salah satu keutamaan puasa Arafah adalah penghapus dosa selama satu tahun yang lalu dan yang akan datang.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang (HR. Muslim no. 1162, diambil dari laman Muslim.or.id).

Ustad Muhammad Abduh Tuasikal, dalam laman rumasyo-, mengatakan bahwa mengenai pengampunan dosa selama satu tahun yang lalu dan yang akan datang, para ulama memiliki pandangan yang berbeda.

Baca Juga: Puasa Saat Hamil Trimester 2 Apakah Aman? Simak Penjelasannya

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa jika bukan dosa kecil yang diampuni, maka dosa besar akan diperingankan. Jika tidak, maka derajat seseorang akan ditinggikan (Syarh Shahih Muslim, 8: 51).

Sementara Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa bukan hanya dosa kecil yang diampuni, bahkan dosa besar pun bisa terampuni karena hadits di atas bersifat umum (Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500).

Mari kita sebarkan kebaikan. "Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, itu lebih baik dari unta merah." (Muttafaqun ‘alaih).

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya" (HR. Muslim). Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita untuk terus beramal sholih.***

Editor: Subrata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah