KABAR MESUJI – Pada weton Selasa pon ini adalah bagian dalam sistem penanggalan tradisional Jawa yang digunakan untuk memprediksi keberuntungan seseorang berdasarkan hari kelahirannya.
Asal-usul dari weton Selasa pon terdapat pada perpaduan antara kalender Saka dan kalender Hijriah yang telah ada sejak masa lampau.
Adapun weton Selasa pon merupakan hasil perhitungan dari siklus 35 hari, di mana setiap hari dalam bulan Jawa memiliki kaitannya dengan salah satu dari lima element alam, yaitu tanah, api, air, udara, dan ether.
Dalam agama Jawa, terdapat keyakinan bahwa Weton Selasa Pon memberikan efek positif bagi kehidupan seseorang, seperti meningkatkan kesuksesan dalam karir dan hubungan interpersonal.
Oleh karena itu, Weton Selasa Pon menjadi bagian penting dalam budaya Jawa hingga saat ini, dan masih diaplikasikan dalam berbagai ritual dan upacara adat.
Baca Juga: Weton Senin Pahing Menurut Primbon Jawa Mempunyai Aura Magis dan Tiga Khodam Pendamping
- Penjelasan Tentang Hari Selasa dan Pon Dalam Budaya Jawa
Dalam budaya Jawa, terdapat sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan yang umum digunakan dalam kalender Masehi.
Sistem penanggalan Jawa menggunakan kombinasi antara hari-hari dalam seminggu dan hari pasaran Jawa.
Salah satu kombinasi tersebut adalah hari Selasa dan Pon. Hari Selasa dan Pon merupakan pasangan dalam sistem penanggalan Jawa.
Kombinasi tersebut menunjukkan hari ketika satu siklus pasaran Jawa telah berakhir dan siklus pasaran Jawa baru dimulai.
Perhitungan tersebut didasarkan pada perputaran bulan dalam sistem penanggalan Jawa yang dikenal sebagai kalender Jawa.
Baca Juga: Khodam dan Aura Weton Senin Legi Dalam Primbon Jawa Mempunyai Keistimewaan Luar Biasa
Selasa sendiri dalam budaya Jawa memiliki makna yang cukup kuat. Selasa dipercayai sebagai hari yang cukup kompleks dan memiliki banyak sekali simbolisme.
Dalam kepercayaan Jawa, Selasa dianggap sebagai hari berkaitan dengan masa lalu dan juga kehidupan spiritual.
Sedangkan Pon memiliki makna sebagai awal dari siklus pasaran Jawa, yang secara umum dipercayai sebagai hari yang baik untuk memulai suatu proyek baru atau kegiatan penting lainnya.
Dalam budaya Jawa, Hari Selasa dan Pon memiliki peran penting dalam menentukan tanggal dalam kalender Jawa dan juga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.
Kombinasi dari dua perhitungan tersebut menghasilkan penyebutan hari yang khas dalam masyarakat Jawa seperti Senin Pon , Selasa Wage, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Khodam dan Aura Weton Jumat Kliwon Menurut Primbon Jawa
Dalam konteks budaya Jawa, mengetahui tentang makna dan peran dari hari Selasa dan Pon merupakan hal yang cukup penting untuk memahami sistem penanggalan Jawa dan juga budaya Jawa secara lebih luas.
Makna Weton Selasa Pon
Wetonan atau penanggalan dalam bahasa Jawa memiliki nilai penting dalam budaya Jawa.
Setiap orang memiliki weton atau hari kelahiran yang dipercayai dapat memengaruhi karakter dan keberuntungan seseorang.
Salah satu weton yang sering diperingati adalah weton Selasa Pon. Pada hari ini, orang-orang Jawa melakukan beberapa ritual atau kegiatan tertentu sebagai bentuk memperingati weton mereka.
Meskipun penanggalan Jawa telah berkembang menjadi beberapa sistem penanggalan yang berbeda, nilai budaya dan tradisi yang ada di baliknya tetap kuat dan dijaga oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.
Baca Juga: Weton Selasa Wage, Memiliki Aura Cakra Menawan dan Khodam Sunan Kalijaga
Akhir kata, weton Selasa Pon memiliki makna yang mendalam bagi orang-orang Jawa dan terus dijaga serta diperingati sebagai bagian dari budaya dan tradisi mereka.
Kelahiran weton Selasa Pon ini memiliki jumlah neptu 10 yang berasal dari Selasa bernilai 3 dan Pon bernilai 7.
Khodam Pendamping
Weton Selasa Pon memiliki keistimewaan dinaungi Lintang Asu dan juga Khodam kera putih menurut Primbon Jawa.
Khodam kera putih ini mampu mendatangkan Khodam 1000 tentara kera dan membuat weton Selasa Pon menjadi jauh lebih kuat.
Orang yang mempunyai Khodam kera putih juga akan mempunyai badan yang keras, seperti memiliki kulit yang tebal.***