Network
KABAR MESUJI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan alasan lebih dari 1.000 gempa bisa menggoyang Jayapura, Papua, sejak awal Januari 2023 hingga Kamis (9/2).
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,4, yang kemudian diperbarui jadi 5,2, mengguncang sekitar Jayapura, Papua, Kamis (9/2) pukul 13.28 WIB.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring, Kamis sore, mengungkapkan sudah ada setidaknya 1.079 gempa pada periode 2 Januari hingga hari ini, di Jayapura, Papua.
"Laporan per pukul 15.00 WIB telah dievakuasi 4 korban dalam kondisi meninggal dunia yang merupakan pengunjung kafetaria yang tadi disampaikan roboh dan masuk ke laut, korban terperangkap di bawah reruntuhan kafe dan tertutup atapnya," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam jumpa pers, Kamis (9/2/2023).
Dia menyebut kondisi tersebut menyulitkan bagi warga yang tidak bisa berenang. Muhari mengatakan BPBD setempat saat ini masih berupaya mencari kemungkinan masih ada korban di kafe yang roboh ke laut itu.
"Saat ini proses pencarian korban masih berlangsung kita berharap dan mendoakan supaya korban yang saat ini mungkin masih terperangkap bisa segera terselamatkan dan dalam keadaan hidup," ujarnya.
Muhari mengatakan BNPB juga mendata bangunan rusak akibat gempa M 5,4 Jayapura. Dia menyebut bangunan rusak mulai dari ruko, RSUD, masjid, hingga rumah warga.
"Cukup bayak permukiman warga yang terdampak mulai rusak ringan, sedang, dan berat," katanya.***
