Viral! Kronologi Tertembaknya UFO di Atas Langit Amerika Serikat, Disebut Pengintai Dari China

- 11 Februari 2023, 15:07 WIB
Russ Kellett yakin benda terbang 'berbentuk lumba-lumba' itu adalah pesawat ruang angkasa UFO.*
Russ Kellett yakin benda terbang 'berbentuk lumba-lumba' itu adalah pesawat ruang angkasa UFO.* /Daily Record/

KABAR MESUJI - Kabar menhebohkan atas penemuan benda asing UFO yang terbang di atas Alaska, Amerika Serikat pada Kamis (9/2/2023).

Diperkirakan bahwa objek terbang yang mengudara disekitar lintasan terbang sipil Amerika Serikat terbang setinggi 40 ribu kaki.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mendapatkan perintah dari Presiden AS Joe Biden untuk menembak jatuh objek terbang (UFO) tersebut.

Baca Juga: VIRAL! Amerika Serikat Berhasil Tembak Jatuh UFO Tak Berawak

Penembakan objek terbang tersebut dilakukan di dekat perbatasan Kanada di Samudera Arktik.

Keterangan dari Pentagon, objek terbang tersebut berhasil ditembak jatuh menggunakan jet tempur Siluman F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf di Alaska, seperti dilansir kabarmesuji.com dari Reuters (11/2/2023).

Objek terbang UFO tersebut ditembak jatuh dikarenakan telah teridentifikasi bahwa keberadaannya membawa potensi bahaya bagi lalu lintas penerangan sipil.

"Dalam kasus khusus ini, fakta bahwa itu beroperasi pada ketinggian dapat menimbulkan ancaman bagi lalu lintas udara sipil, keputusan dibuat dan presiden memberikan perintah untuk diturunkan," kata Ryder, Pentagon.

John Kirby yang juga merupakan Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis AS mengatakan objek itu ditembak setelah dipastikan tak berawak.

Baca Juga: Anies Baswedan Terang-Terangan Mengkaku Terkait Perjanjiannya Dengan Gerindra, Prabowo Ajak Maju Bareng!

Berdasarkan penilaian pilot jet tempur, benda asing itu tak memiliki awak dan ditembak dalam titik aman.

"Saat ini tidak ada indikasi bahwa objek bisa bermanuver, namun sekali lagi kami akan mengetahui lebih lanjut (ke depan)," ucap Ryder.

Sebelum adanya penembakan, Amerika Serikat pun sudah melakukan koordinasi dengan Kanada karena objek tersebut berada diperbatasan Kanada.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dirinya mendukung keputusan Washington menembak jatuh objek tersebut.

"Saya diberi arahan tentang masalah ini dan mendukung keputusan (AS) untuk mengambil tindakan tersebut," kata Trudeau.

Baca Juga: Parah! 3 Mobil Terbaru 2023 Akan Mengguncang Pasar Indonesia, Lihat Spesifikasi dan Harganya

"Layanan militer dan intelijen kami akan selalu bekerja sama, termasuk melalui @NORADCommand, demi menjaga keamanan warga," tambahnya.

Amerika Serikat menyebut objek terbang tersebut merupakan mata-mata dari China yang telah disebar di lebih dari 40 negara.

Hal tersebut dikarenakan pada Sabtu pekan lalu, AS juga telah berhasil menembak jatuh balon mata-mata China yang melintas di Samudra Atlantik.

Baca Juga: Pinjaman KUR BRI Ditolak? Ini Penyebabnya dan Hindari Agar Bisa Tetap di ACC

Keterangan tersebut pun diprotes oleh Beijing karena balon itu diklaim sebagai pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait meteorologi.

Namun, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengindikasi balon itu di bawah kendali Tentara Pembebasan Rakyat China.

Amerika Serikat menyebut balon itu merupakan bagian dari armada yang dikirim China ke lebih dari 40 negara di lima benua.***

 

Editor: Dimut

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x