Dilansir kabarmesuji.com dari infobekasi.co.id, Adapun Kampung Siluman diambil dari peristiwa penyerangan rakyat Bekasi terhadap trasportasi Kereta Api yang membawa tentara Jepang.
Baca Juga: 5 Jalan di Jogja Dengan Nama Unik Beserta Singkatannya , Ada Nama Sarkem
Seperti dikutif dari Buku Sejarah Bekasi, bahwa Tentara Jepang saat itu menempati Gedung Tinggi, tahun 1943-1945, setelah tuan tanah keturunan Cina bernama Kouw Oen Huy, menyerahkan kepada Jepang. Gedung itu dijadikan sebagai pusat kegiatan tentara Jepang dalam menjajah Indonesia.
Pasukan yang dikirim dari Jawa, dan turun di Stasiun Tambun, Cerita orang tua Napin Sumpena, Saat turun itulah rakyat Bekasi mencegatnya dan menyerang dengan senjata tajam golok dan bambu runcing.
Gedung Tinggi berhasil direbut Tentara Rakyat Bekasi dan dijadikan sebagai daerah front pertahanan, dan Gedung Tinggi tersebut berfungsi sebagai Pusat Komando Perjuangan RI dalam menghadapi Tentara Sekutu yang baru selesai bertempur dalam perang dunia kedua.
Di tempat ini dilakukan perudingan dan pertukaran tawanan perang. Lokasi pelaksanaan pertukaran tawanan sendiri dilakukan di dekat Kali Bekasi.
Baca Juga: Desa Terpencil di Tulungagung Jawa Timur Ternyata Punya Eksotis Keindahan Alam Yang Luar Biasa.
Dalam pertukaran tawanan, pejuang RI oleh Belanda dipulangkan ke Bekasi, dan tawanan Belanda oleh pejuang RI dipulangkan ke Jakarta lewat kereta api yang lintasannya persis berada di belakang Gedung Tinggi.
Ketika proses tawanan Belanda siap di Kereta Api, lagi-lagi penyerangan terjadi di sekitar Stasiun Tambun terjadi, masyarakat Tambun menyerang kereta.
Padahal waktu itu kondisi sudah merdeka, namun karena rakyat Bekasi yang ada di Tambun belum mendengar khabar itu, aksi penyerangan sering terjadi.