Berdasarkan penilaian pilot jet tempur, benda asing itu tak memiliki awak dan ditembak dalam titik aman.
"Saat ini tidak ada indikasi bahwa objek bisa bermanuver, namun sekali lagi kami akan mengetahui lebih lanjut (ke depan)," ucap Ryder.
Sebelum adanya penembakan, Amerika Serikat pun sudah melakukan koordinasi dengan Kanada karena objek tersebut berada diperbatasan Kanada.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dirinya mendukung keputusan Washington menembak jatuh objek tersebut.
"Saya diberi arahan tentang masalah ini dan mendukung keputusan (AS) untuk mengambil tindakan tersebut," kata Trudeau.
Baca Juga: Parah! 3 Mobil Terbaru 2023 Akan Mengguncang Pasar Indonesia, Lihat Spesifikasi dan Harganya
"Layanan militer dan intelijen kami akan selalu bekerja sama, termasuk melalui @NORADCommand, demi menjaga keamanan warga," tambahnya.
Amerika Serikat menyebut objek terbang tersebut merupakan mata-mata dari China yang telah disebar di lebih dari 40 negara.
Hal tersebut dikarenakan pada Sabtu pekan lalu, AS juga telah berhasil menembak jatuh balon mata-mata China yang melintas di Samudra Atlantik.
Baca Juga: Pinjaman KUR BRI Ditolak? Ini Penyebabnya dan Hindari Agar Bisa Tetap di ACC