Penggunaan untuk Peribadatan Hindu dan Kejawen
Candi Cetho masih digunakan untuk peribadatan oleh masyarakat Hindu dan penganut Kejawen. Tempat ini juga menjadi tujuan favorit bagi kaum spiritualis yang mencari ketenangan dan inspirasi.
Baca Juga: 5 Tempat Camping di Malang yang Bikin Betah! Simak Selengkapnya!
Penjelasan Teras-Teras Candi
Gapura dan Arca Penjaga
Teras pertama Candi Cetho memiliki gapura besar yang ditambahkan saat pemugaran, diapit oleh dua arca penjaga. Gapura ini merupakan salah satu penambahan baru yang memberikan nuansa Bali pada candi ini.
Petilasan Ki Ageng Kricingwesi
Di teras kedua, terdapat petilasan Ki Ageng Kricingwesi yang dipercaya sebagai leluhur masyarakat Dusun Ceto. Tempat ini sering dikunjungi oleh masyarakat setempat untuk berdoa dan memberikan sesajen.
Batu Kura-Kura dan Simbol Phallus
Teras ketiga memiliki batu mendatar yang disusun membentuk kura-kura raksasa, yang merupakan lambang Majapahit atau “Surya Majapahit.” Selain itu, terdapat juga simbol phallus sepanjang 2 meter yang melambangkan penciptaan manusia.
Relief Samudramanthana dan Garudeya