Teras keempat memuat relief yang menggambarkan cuplikan kisah Samudramanthana dan Garudeya. Kisah-kisah ini menguatkan asumsi bahwa candi ini berfungsi sebagai tempat peruwatan.
Baca Juga: Unik! Wisata Pantai Mesra Yogyakarta Punya Spot Rerumputan Hijau yang Cantik
Pendapa untuk Upacara
Pada teras kelima dan keenam, terdapat bangunan berupa pendapa yang sering digunakan untuk upacara-upacara agama. Pendapa ini adalah tempat penting dalam ritual peribadatan di Candi Cetho.
Arca Sabdapalon dan Nayagenggong
Teras ketujuh memiliki dua arca yang dipercaya sebagai Sabdapalon dan Nayagenggong, penasihat spiritual Prabu Brawijaya V. Arca-arca ini menjadi simbol penting dalam sejarah dan kepercayaan masyarakat setempat.
Arca Phallus dan Prabu Brawijaya V
Di teras kedelapan, terdapat arca phallus yang disebut “kuntobimo” dan arca Prabu Brawijaya V dalam wujud mahadewa. Kedua arca ini melambangkan kekuatan spiritual dan kekuasaan.
Tempat Pemanjatan Doa
Teras kesembilan merupakan tempat pemanjatan doa yang hanya dibuka pada acara-acara khusus seperti sembahyang. Tempat ini adalah pusat dari kegiatan spiritual di Candi Cetho.