KABARMESUJI.COM - Kain Jumputan Palembang terkenal dengan warnanya yang berani dan motif yang unik.
Dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau, kain ini menjadi pilihan menarik bagi para pecinta fashion dan budaya.
Jika Anda sedang mencari ide jualan yang menarik, kain jumputan khas Palembang bisa menjadi pilihan yang tepat. Mari kita jelajahi lebih dalam mengenai keindahan dan keunikan kain ini.
Baca Juga: Ide Jualan Menguntungkan dari Sambal Lingkung Khas Palembang! Begini cara Membuatnya!
Sejarah Kain Jumputan
Kain Jumputan memiliki sejarah panjang yang berasal dari teknik pewarnaan tradisional. Teknik ini pertama kali muncul di Tiongkok dan menyebar ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Di Palembang, kain ini disebut juga sebagai kain pelangi karena motifnya yang beragam dan indah.
Teknik Pembuatan Kain Jumputan
Proses pembuatan kain jumputan melibatkan teknik tie and dye, sritch and dye, rincek, dan tritik. Teknik ini meliputi pembentukan, pengikatan, dan pencelupan kain ke dalam pewarna. Teknik ini memungkinkan kain jumputan memiliki motif yang unik dan estetik.
Motif dan Warna Kain Jumputan
Motif pada kain jumputan biasanya mencakup bintik tujuh, kembang janur, bintik lima, bintik sembilan, cuncung (terong), bintang lima, dan bintik-bintik lainnya. Kain ini sering menggunakan dua atau tiga warna yang berani seperti merah, hijau, dan kuning, yang memberikan kesan kuat dan menarik.
Baca Juga: Engkak Medok: Ide Jualan Kue yang Sedang Tren di Palembang! ini Resepnya
Keunikan Kain Jumputan Palembang
Kain Jumputan Palembang menggunakan bahan sutera yang lembut dan memiliki motif estetik yang memikat. Berbeda dengan kain khas Sumsel lainnya seperti Songket, Tajung, dan Blongsong, kain jumputan lebih berfokus pada kombinasi warna yang mencolok dan motif yang memenuhi seluruh kain.