Usai proklamasi, MT Haryono bergabung dengan TKR dengan pangkat mayor. Karena pandai bahasa Belanda, Inggris dan Jerman, MT Haryono kerap mengikuti perundingan antara RI dengan Belanda serta antara RI dan Inggris.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, ia diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
- Letjen Anumerta Siswondo Parman
Siswondo Parman lahir 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah. Di masa pendudukan Jepang, dia bekerja pada Jawatan Kenpeitai.
Pasca proklamasi, ia masuk TKR dan diangkat sebagai Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di Yogyakarta.
Pada Desember 1939, ia diangkat sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
Baca Juga: Sinopsis Film Noktah Merah Perkawinan, Suami Marsha Mengidamkan Wanita Lain
Pada 1964, S Parman diserahi tugas Asisten 1 menteri/pangliman AD dengan pangkat major jenderal.
Sebagai perwira AD, ia sangat tau seluk beluk usaha pemberontakan PKI untuk membentuk angkatan kelima.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, ia diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.